Assalamu'alaikum Wr.Wb Selamat Datang di Blog Dunia Pendidikan Berbagi Wawasan Keilmuan, Keislaman Oleh : Sahrialsyah Sinar, M.Pd.I

Rabu, 15 Desember 2010

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS IT

“Dalam era perkembangan sains dan teknologi, umat Islam harus memanfaatkan teknologi agar dapat menghadapi dan melakukan proses transformasi,” kata Maftuh di Semarang, Kamis [12/02] .
Pola pendidikan Islam zaman dahulu, lanjutnya, sangat anti dengan semua yang berbau Barat. “Jangankan persoalan teknologi, memakai celana panjang saja saat itu tidak diperbolehkan karena identik dengan penjajah (bangsa barat),” katanya.
Ia menjelaskan, pola pendidikan tersebut benar jika dilihat dalam konteks zaman dahulu. “Saya sangat memahami, karena bertujuan untuk membangkitkan semangat patriotisme dalam usaha mengusir penjajah dari tanah air,” jelas Maftuh.
Akan tetapi, kata Maftuh, pola pendidikan tersebut tidak sesuai lagi diterapkan saat ini. “Kita harus melakukan perubahan untuk menghadapi arus transformasi sosial budaya dengan cara yang kreatif,” katanya.
Perubahan tersebut, pertama, melakukan lompatan dari pola hidup lama. “Kita harus meninggalkan sikap malas, tidak disiplin, kurang percaya diri, dan sebagainya menuju sikap bekerja keras, disiplin, percaya diri, tangguh cerminan perilaku muslim yang ‘akhlak al karimah,” kata Maftuh.
Langkah kedua, lanjutnya, melakukan transformasi pendidikan dengan mengedepankan “amar ma’ruf nahi mungkar”, karena pendidikan Islam berasaskan nilai-nilai luhur Islam yang harus tetap dijaga.
Langkah terakhir, kata Maftuh, memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi, dengan “Information and Communication Technology” (ICT).
“Hanya saja, kita harus menyadari bahwa produk teknologi yang saat ini didomisasi oleh negara-negara Barat, tidak pernah bebas nilai karena kehadiran suatu produk teknologi seringkali ikut mengubah cara berpikir, pandangan hidup, norma, budaya, dan sistem nilai masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, pemanfaatan ICT dalam pendidikan Islam juga harus memperhatikan kemungkinan terjadinya hal tersebut. “ICT hanyalah piranti dan alat, bukan tujuan, tapi pelaku pendidikan yang menjadi penentu utama keberhasilan,” kata Maftuh. ( ant )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar